Rabu, 13 Januari 2016

Firewall

Seperti yang kita kenal sekarang, Firewall sangat populer di kalangan teknisi atau pekerja teknologi.

Artikel ini saya buat untuk memenuhi tugas tambahan sebagai pengganti nilai yang kurang. Oleh karena itu saya selaku penulis sangat menghargai komentar dan tambahan dari pembaca sekalian.

Firewall adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. 

Firewall dapat ditemukan di berbagai sistem operasi yang tersedia di dumia, seperti Windows dan Linux (Ubuntu). Umumnya, sebuah Firewall diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada Gateway antara jaringan lokal dengan jaringan Internet.


Ada dua jenis firewall yang tersedia, yaitu:
1. Personal Firewall. Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus,anti-spywareanti-spam, dan lainnya.

2. Network Firewall. Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server


Beberapa fungsi firewall, sebagai berikut:

1. Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan

2. Melakukan autentikasi terhadap akses
3. Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
4. Mencatat semua kejadian dan melaporkan ke administrator.

Cara Kerja Firewall.


Berikut adalah cara kerja firewall di berbagai sistem operasi.

Firewall berada di antara kedua jaringan seperti internet dan komputer sehingga firewall berfungsi sebagai pelindung. Tujuan utama adanya firewall adalah untuk user yang tidak menginginkan lalu lintas jaringan yang berusaha masuk ke komputer, namun tidak hanya itu saja yang bisa dilakukan firewall. Firewall juga dapat menganalisis jaringan yang mencoba masuk ke komputer anda, dan dapat melakukan apa yang harus dilakukan ketika jaringan tersebut masuk. Contohnya saja, firewall bisa diatur untuk memblokir beberapa jenis jaringan yang mencoba keluar atau mencatat log lalu lintas jaringan yang mencurigakan.

Meski terlihat sangat berguna bagi keamanan jaringan, akan tetapi jika firewall aktif dapat mengganggu akses jaringan di beberapa kasus.

Sekian dari saya, mohon maaf bila ada kesalahan dalam pengetikan, pembahasan materi dll. 

Terima Kasih.


Rabu, 27 Mei 2015

Instalasi Mail Server Squirrelmail di Debian 6

Pada kesempatan ini, saya akan memberikan cara menginstall mail server squirrelmail di debian 6.

Fungsi dari SquirrelMail ini sendiri adalah untuk melakukan pertukaran surat elektronik antara sesama pengguna SquirrelMail.

Baiklah, berikut ini langkah-langkah untuk menginstall squirrelmail dan perangkat pendukungnya.
Bahan yang diperlukan:
1. Debian 6
2. DVD 2 Debian 6.
3. Browser
4. VMWare

Langkah-langkahnya:
1. Install dahulu Debian 6 Anda dengan Aplikasi Web Server dan Standard.
2. Login sebagai Root
3. Pilih Settingan ini di VMWare anda.
4. Masukkan CD 2 Debian 6 Anda.
5. Setelah itu, Klik Connect untuk mengkonekkan CD ke Debian 6.
6. Masuk ke Debian 6 Anda, ketikkanlah perintah ini:
    apt-cdrom add
7. Ketikkan lagi perintah ini:
    apt-get update
8. Masukkan kembali CD 1 Debian 6.
9. Install semua perangkat untuk SquirrelMail dengan perintah berikut:
    apt-get install postfix courier-imap courier-pop squirrelmail
10. Akan keluar jendela seperti berikut, tekan Tab, Enter.
11. Pilih Internet Site
12. Pilih OK lagi.
13. Masukkan kembali CD 2 Debian 6 Anda.
14. Muncul jendela seperti ini, tekan Yes
15. Kemudian buat direktori mail dengan perintah berikut:
      maildirmake /home/skel/Maildir
16. Masuk ke file settingan postfix dengan perintah berikut:
      nano /etc/postfix/main.cf
17. Tambahkan baris perintah ini di baris paling bawah di file tersebut.
      home_mailbox : Maildir/
18. Restart settingan Postfix dengan perintah berikut:
      dpkg-reconfigure postfic
19. Muncul jendela berikut, pilih OK.
20. Pilih Internet Site
21. Pilih OK terus sampai Anda menemukan jendela seperti berikut, pilih No
22. Tambahkan IP 0/0/0/0.0 dibagian paling akhir tanpa spasi
23. Pilih No
24. Pilih OK, dan OK lagi.
25. Pilih IPv4
26. Ketikkan perintah berikut:
      echo "Include /etc/apache2/apache2.conf" >> /etc/squirrelmail/apache.conf
27. Restart semua apliakasi dengan perintah berikut:
      /etc/init.d/postfix restart
      /etc/init.d/courier-imap restart
     /etc/init.d/apache2 restart
28. Pilih Setting Jaringan di VMWare Anda.
29. Pilih Settingan Custom dan VMNet 1.
30. Adduser akun untuk SquirrelMail anda dengan perintah
      adduser namauser
31. Saatnya untuk Test SquirrelMail anda.

Rabu, 22 April 2015

Instalasi Samba Server di Debian 6

Baiklah, untuk kesempatan kali ini saya akan memberikan cara instalasi samba server.

Pertama, yang kita perlukan adalah menginstall Debian 6 terlebih dahulu.
Installah Debian 6 dengan konfigurasi manual. Dengan memasukkan IP, Nama Server, Domain secara manual.

Selanjutnya install Samba di Debian 6 anda dengan perintah sebagai berikut.

# apt-get install samba

Untuk nama workgroup biarkan saja seperti itu. Pilih OK.

Kemudian masuk ke smb.conf dengan perintah sebagai berikut :

#nano /etc/samba/smb.conf

Lalu tambahkan beberapa kata seperti berikut :












Selanjutnya Restart samba anda dengan perintah sebagai berikut:

#/etc/init.d/samba restart

Masuk ke direktori home dengan perintah:
# cd /home

Buatlah direktori data dengan perintah:
# mkdir data

Masuk ke direktori data dengan perintah:
# cd data

Buatlah file apapun di dalam folder tersebut.

Nyalakan Koneksi VMWare 1 anda







Input IP yang berbeda dengan Server

Tambah user dengan perintah:
# adduser (nama user)

Berikan password pada user tersebut untuk samba server dengan perintah:
#smbpasswd -a (namauser)
#(password)

Tekan Window + R dan ketikkan IP server anda.
\\192.168.xx.xx\

Masukkan Name dan Password user yang telah dibuat tadi.

Kamis, 16 Oktober 2014

Debian 6 Dual DNS

Coretan kali ini adalah tentang Dual DNS atau Double DNS di Debian 6. Banyak orang bilang "Kalau Bisa 2, Kenapa Harus 1", mungkin ada benarnya juga di materi ini.

Baiklah, tidak perlu berpanjang lebar, langsung saja saya jelaskan langkah-langkah untuk setting Dual DNS di Debian 6.

Pada mesin saya terinstall dengan IP 192.168.0.1, jadi hanya perlu disesuaikan dengan keinginan anda sendiri.

1. Yang perlu kita siapkan adalah Debian 6 nya, disini saya menggunakan VMWare untuk mempermudah pengerjaan.
















2. Login sebagai root. Install Bind 9 di Debian 6 anda dengan perintah:
    apt-get install bind9
    Tapi berhubung di mesin saya sudah terinstall, jadi hanya muncul upgraded 0, jika ditempat anda
    belum terinstall Bind 9, maka tekan Y di mesin anda dan akan otomatis terinstall.







3. Buka file Interfaces dengan perintah:
    nano /etc/network/interfaces















4. Ubah allow-hotplug menjadi auto seperti gambar diatas.

5. Cut teks dari auto eth0 sampai boradcast 192.168.0.255 dengan menekan Ctrl+K sebanyak 6 kali         dan tekan Ctrl+U 1 kali diposisi yang sama. Scroll ke bagian paling bawah, tekan Ctrl+U sebanyak     1 kali.











6. Tambahkan :0 pada kedua eth0, lalu ubah IP nya pada Oktet ke-4 dengan angka apapun.













7. Exit dan Save.
8. Masuk ke direktori bind dengan perintah:
    cd /etc/bind









9. Buka file named.conf.default-zones dengan perintah:
    nano named.conf.default-zones












10. Cut teks dari zone "localhost" } sampai }; dibawah file "etc/bind/db.127 dengan menekan Ctrl+K sebanyak 9 kali dan Ctrl+U sebanyak 1 kalu untuk mengembalikan teks.

11. Scroll ke bagian paling bawah, tekan Ctrl+U sebanyak 1 kali untuk mem-pastekan teks tadi.












12. Ubah "localhost" menjadi nama website anda. Ubah 127 menjadi IP anda tapi dari oktet pertama sampai ketiga diterbalikkan seperti 192.168.0 menjadi 0.168.192 seperti gambar diatas. Dan ubah nama file db website dan IP nya sessuai degan keinginan anda, Disinis saya menggunakan aha.com dan 192.

13. Copy teks zone "nama_website" sampai }; dengan menekan Ctrl+K sebanyak 4 kali, paste kan di paling bawah dengan menekan Ctrl+U sebanyak 1 kali.












14. Ganti nama web dan nama file db seperti contoh diatas.

15. Exit dan Save.

16. Copy file db.local ke db.nama_domain dan db.nama_domain_kedua dan db.127 ke db.192









17. Buka file db.nama_domain dengan perintah:
nano db.nama_domain















18. Ubah semua localhost. menjadi nama domain anda dengan akhiran . (titik). Dan 127.0.0.0 ke alamat IP asli anda. Seperti contoh diatas.

19. Exit dan Save.

20. Buka file db.nama_domain_kedua dengan perintah:
nano db.nama_domain_kedua















21. Ikuti langkah nomor 18, domain menjadi domain kedua, dan IP ke IP Virtual. Seperti gambar diatas.

22.  Buka file db.192 dengan perintah:
nano db.192

23. Ikuti langkah nomor 18, tambahkan 1 IN PTR www.nama_domain.com. di baris paling bawah. Seperti contoh dibawah















24. Dibaris selanjutnya, tambahkan oktet_ke_empat_anda IN PTR nama_website_kedua.com. Dibaris selanjutnya tambahkan lagi oktet_ke_empat_anda IN PTR www.nama_website_kedua.com. Seperti contoh dibawah.












25. Buka file hosts dengan perintah:
nano /etc/hosts

26. Tambahkan teks yang sama dengan baris kedua di baris ketiga. Ganti IP nya ke IP kedua dan domain juga ganti ke domain kedua,


25. Restart networking dengan perintah:
/etc/init.d/networking restart

26. Restart bind9 dengan perintah:
/etc/init.d/bind9 restart

27. Test domain anda dengan perintah:
nslookup :
-www
-IP asli anda
-IP Virtual anda
-domain_pertama
-domain_kedua
















Sekian penjelasan tentang Dual DNS dan Setting Dual DNS pada kesempatan kali ini.

Terima Kasih telah berkunjung di coretansteven.blogspot.com.

Nantikan Post tentang IT selanjutnya.

Selasa, 09 September 2014

Setting Virtual IP di Debian 6

         

             Pada post pertama ini, saya akan memperkenalkan hal yang tidak asing bagi pengguna komputer di beberapa bagian, yaitu Virtual IP.

            Virtual IP adalah IP yang kita buat tanpa NIC (Network Interface Card) fisik dan dapat bekerja seperti IP pada umumnya. Virtual IP ini dapat dibuat beberapa macam atau lebih dari 1 Virtual IP.
            Tidak perlu berpanjang lebar lagi tentang Virtual IP, langsung saja kita ke Setting Virtual IP.

Alat yang anda perlukan adalah:
1. VMWare versi apapun.
2. ISO Debian 6.

Langkah-langkah nya sebagai berikut.

1. Install Debian 6 pada VMware dengan settingan apapun. Konfigurasi Network apapun. Asalkan bisa    mendukung Debian 6 untuk dijalankan.
2. Setelah install, login sebagai Root di Debian anda.

3. Buka file Interfaces dengan syntax
    nano /etc/network/interfaces
4. Tekan Ctrl+K sebanyak 7 (tujuh) kali dari 'auto eth0' untuk meng-copy teks settingan IP dasar.
5. Tekan Ctrl+U ditempat yang sama untuk mengembalikan teks yang di cut
6. Scroll ke bawah, paling bawah dan tekan Ctrl+U lagi untuk mem-paste kan teks tadi.
7. Nah, disini yang paling penting. Untuk membedakan mana IP asli dan Virtual IP adalah Virtual IP        menggunakan ':' setelah 'eth0'. Karena ini Virtual IP pertama kita, maka menggunakan ':0' setelah 'eth0'.      Dan ganti IP nya sesuai dengan keinginan anda masing-masing. Disini saya menggunakan 192.168.1.10
8. Setelah selesai, tekan Ctrl+X untuk keluar dan Y untuk Yes, Enter.
9. Restart settingan anda dengan syntax:
    /etc/init.d/networking restart
10. Bila tidak muncul pesan Error apapun, berarti settingan Virtual IP anda sudah benar.
11. Untuk menge-tes Virtual IP anda, ketikan syntax
      ifconfig
12. Untuk tes lebih mendalam, Ping IP tersebut dengan syntax
ping ip_virtual_anda (192.168.1.10)

Selesai, sekarang anda memiliki 2 buah IP.